"namaku cintaa.. ketika bersama.."
aku seperti meninggalkan sesuatu di rumah yang terbilang sederhana itu..
Oh My God, semoga ini hanya sementara..
semoga ini tidak cukup membuatku sesak tak menentu..
Jangan katakan ini SESUATU Ya Allah..
ini hanya sementara..
Percayalah my self, ini hanya sementara..
semua akan berlalu seiring berjalannya waktu..
Lalu bagaimana kalau semua ini akan berlanjut?
Harus ku kemanakan sesuatu yang selama ini aku simpan , aku jaga dengan baik, dan aku rawat sepenuh hati..??
Tuhan , kali ini getarannya berbedaa..
aku sama sekali tidak bisa menjelaskan seperti apa wujudnya?? bahkan untuk menggambarkan sedikit saja, aku tak mampu..
Oh My God, ingin segera ku selesaikan semua ini..
sebelum virusnya menyebar dan melumpuhkan sistem sarafku..
Tuhan bantu aku..
suaranyaa, rupanyaa. tolong hilangkan dari ingatankuu..
Tuhan getarannya semakin terasa..
tolong nonaktifkan vibratingnya..
silentkan saja perasaan ini..
hmm , sepertinya aku tersesat .. iyaaa
aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang..
Aku tanpamu butiran debu..
#curhatan ini hanya fiktif belaka.. terinspirasi dari seorang Rizal Rumor.. Butiran Debu..