" Di umur yang segini kita tuh
semakin dihadapkan dengan kenyataan. "
Sekali
lagi, aku merasa tertampar dengan ucapan sahabatku itu. Iya memang benar, kita
semakin tua, kita akan dihadapkan dengan kenyataan, terlepas itu baik atau
buruk. Tapi setidaknya aku lebih memilih melihat dari sisi negatifnya. Soalnya
kalau yang baiknya kan sisa kita nikmati hehe. Tetapi bagaimana jika kenyataan
jauh dari yang kita harapkan? Apa yang kita inginkan tidak selamanya kita
dapatkan.
Cerita-cerita
dari seorang sahabat semakin membuatku sadar bahwa tidak selamanya hidup itu
soal kebahagiaan, makan enak, jalan-jalan, shopping, nyalon dan lain sebagainya.
Akan ada waktu di mana kita sampai di masa yang gelap, suram dan ehm seram deh
kayaknya. Pernah kepikiran tidak? Di saat kita punya segalanya, kita selalu
mendapatkan apa yang kita mau, dan tiba-tiba semua lenyap. Pernah merasakan?
Pernah
atau tidaknya, kita akan sampai di masa itu kok. Karna tidak selamanya kita
berada di puncak dan melihat segala keindahan dari atas sana.
Belajar
itu tidak mesti dengan membaca ataupun menulis, dengan mendengarkan cerita
sahabat kita juga bisa belajar banyak. Contohnya saja aku, sore tadi aku
mendapatkan ribuan pelajaran dari cerita sahabat perempuanku. Aku seperti
bercermin dan dia memantulkan cahayanya, aku bisa merasakannya.
“
maaf ya. Kamu pernah kepikiran tidak malu berteman denganku? “ tiba-tiba saja
kalimat itu keluar dari mulutku.
“
karna?” tanyanya balik.
“
kamu dengan pemikiran yang sangat matang, aku dengan pemikiranku yang sederhana
saja. Kamu dengan sikapmu yang sangat dewasa, dan aku yang masih terlihat kekanak-kanakan.
Kamu yang dengan sebegininya udah mikir buat membiayai kuliah adikmu, sedangkan
aku? Masih santai begini dan makan uang orang tua. Rasanya malu. “
“
Astagfirullah, aku tidak pernah ada pemikiran seperti itu. tolong jangan
berpikiran seperti itu. Kamu tuh bukan tidak berpikiran sama sepertiku, cuman
belum waktunya saja. Kamu akan sampai di titik ini kok. Lagian menurutku, kamu
sudah berkorban demi keluargamu, untuk adikmu. Kamu ingat tidak pernah cerita
apa? Menurutku kamu juga sudah mengalami masa gelap dan kamu berhasil
melewatinya. Cuma mungkin, ceritanya berbeda. Tapi intinya sama. Aku paling
excited waktu kamu cerita kamu mau punya cafĂ©. wow banget” jawabnya berapi-api.
Hmm,
terimakasih perempuan. Kamu selalu bisa membuatku merasa hidup. Selalu bisa
membuatku bercermin dengan apa yang kamu alami, kamu selalu berbagi dan aku
menikmatinya.
Banyak
pelajaran yang bisa aku petik dari ceritamu. Jadi aku akan semakin berpikir ke
depan mau jadi apa kita nantinya. Setidaknya di mulai dari sekarang, karna
waktu tidak akan pernah menunggu.
Saat itu, senja terlihat
lebih sempurna. Bahagia itu memang sederhana kawan :)