Senin, 19 November 2012

ttg sebuah rindu

Ketika malam menjelang, rindu itu datang..
perasaan ini lagi, rindu, merindu. lagi dan lagi..
apa tidak bosan menyapaku?
aku lelah kau hantui. tapi tidak cukup kuat mengusirmu pergi..

Rindu..
Perasaan ini datang lagi..


Sabtu, 17 November 2012

Senyum Kakek :')

Kakek terlihat lebih kurus sekarang.. Tubuh yang dulunya berdiri tegak, kini mulai merunduk.
Kakek rambutnya kini beruban, lebih putih dari yang biasanya. Mungkin karna usia, mungkin juga pengaruh beban pikiran yang terlalu berat.
Kakek sudah berubah, fisiknya mulai melemah. Hanya ada satu yang tidak berubah dari kakek. Masih saja seperti itu, pendiam dan hanya bicara seperlunya saja. Tapi bukan karena kakek tidak peduli makanya hanya diam saja. Justru kakek peduli, dia selalu peduli.
Tipe orang pekerja keras. Tangan kakek seperti tidak bisa diam, selalu saja ada yang bisa dikerjakannya.
Tetapii, sekarang kakek lagi sakit :’(
Tadi pagi bunda bilang kakek lagi sakit parah, katanya aku tidak boleh tahu. Mama melarang bunda menceritakan tentang sakit kakek. Takut aku kepikiran. Tapi dasarnya aku yang maksa mau tahu, akhirnya bunda buka mulut. Bunda bilang kakek sakit parah. Kanker hati :’( seketika itu juga air mataku terjatuh. Kakek :’(
“Tidak usah kepikiran, kakek lagi dibujuk biar mau berobat. Kamu kuliah baik-baik sj. Do’ain kakek juga biar mau berobat! Atau kamu telpon gih, bujuk kakek biar mau ke sini” kata bunda . Aku hanya diam, air mataku yang berbicara.
Hmm kakek, maaf. Aku tidak mau menelpon dan berbicara sama kakek. Aku tahu hanya akan ada suara tangisan yang kakek dengar. Aku tidak akan mampu berbicara walau mungkin cuma sekedar say hello, apa kabar? Maaf :’(
Aku selalu rindu senyummu kek, harus sembuh yh :*






:DilemaPartII:


Pagi ini aku bangun dengan perasaan yang sedikit berbeda.. Seperti ada goresan perih yang masih tersisa dari tadi malam.. Apa yang berbeda pagi ini? Udara pagi masih segar, langit-langit kamar juga tidak berubah, masih terlihat indah, tetapi perasaanku sepertinya tidak begitu, malam menyisakan perih di sini, di hati ini..
Hatiku kembali hancur, berkeping menyisakan beling.. Sebuah jawaban yang terbaik tidak selamanya benar, tetapi justru jawaban yang sebenarnya belum tentu yang terbaik. Aku kembali mengingat apa yang telah terjadi tadi malam. Kami kembali menghadirkan keributan-keributan kecil yang mampu menciptakan perih. Aku lelah..
Berada dalam ketidakpastian seperti ini bukanlah hal yang menyenangkan. Semua jadi serba salah. Mau marah, kesal dan melampiaskan ke siapa juga rasanya tidak berhak. Tidak ada alasan untuk menuntut sesuatu. Hanya terpendam dalam hati dan merasakan sesaknya seorang diri. Itu sangat menyakitkan..
Namun berlari dari sini juga tidak mampu. Kalau saja boleh memilih aku juga tidak akan mau berada dalam situasi yang menyesakkan ini. Tidak ada ruang, tidak ada udara untuk bernafas..
Peristiwa seperti ini memang bukan yang pertama kalinya. Aku kembali dihadapkan dengan kondisi yang serupa dari malam-malam sebelumnya. Kesabaran, pengertian, kesetiaan kembali diuji.. Huft, apa kemarin tidak cukup untuk membuatmu percaya bahwa aku benar-benar serius??
Beberapa bulan yang lalu kamu boleh meragukan aku, tapi kali ini percayalah aku punya perasaan yang sama.. Argh! TIDAK.. Rasanya ada nada getir setiap kali memastikan perasaanku sendiri.. Apa boleh jujur? :’(
……………………………………………………….
Orang-orang dekatku pernah bertanya “ apa kamu yakin dengan perasaanmu yang sekarang? Apa bagimu tidak sayang menyia-nyiakan orang yang selama bertahun-tahun kamu perjuangkan? ”
Hanya ada 2 pertanyaan yang selalu muncul, 2 pertanyaan yang sama dari orang yang berbeda-beda.. seperti digampar, seperti dibangunkan oleh lamunan panjang. Hanya ada 2 pertanyaan, tidak menuntut jawaban yang panjang tetapi membutuhkan waktu yang lamanya tidak bisa aku perkirakan..
Bukan pertanyaan asing tapi masih belum juga mampu aku jawab. Hatiku sering bertanya seperti itu, bukan sering tapi selalu.. “ apa aku yakin? “
Sebelum berada dalam ketidakpastian yang menyesakkan ini, aku punya hati yang terlanjur sudah kutitipkan kepada orang yang ku kenal dekat selama kurang lebih 5 tahun ( sejak duduk dibangku SMA ). Perasaan yang selama ini ku jaga akhirnya goyah oleh kedatangan seseorang yang tidak tahu kapan perginya..
Aku benar-benar lelah, aku tidak tahu ke mana hatiku akan berlabuh.. Kepada orang yang perasaannya sudah tidak ku ragukan lagi atau kepada orang yang menenggelamkan aku dalam ketidakpastian??
Setiap kali dia menorehkan perih, aku selalu rindu hatiku yang dulu, aku rindu kepada perasaanku yang tidak mudah goyah, aku rindu dia yang mampu menciptakan senyum, tawa dan bahagia dengan caranya yang sangat sederhana.. Tetapi aku terlanjur jauh, apa aku masih ingat jalan untuk kembali? Apa aku ingat jalan pulang? Kembali ke sisimu, dalam dekapan hangatmu.. Apa belum terlambat?
Untuk orang yang membawaku dalam ketidakpastian, ajari aku untuk menepi.. Aku hanya ingin menghirup udara yang lebih segar…

Sabtu, 10 November 2012

Tentang cinta yang menunggu~~

Sore hari yang indah.. Langit biru nampak cerah benderang.. aku duduk di teras rumah, melihat kendaraan roda empat lalu lalang, sesekali kendaraan bermotor juga terlihat lewat di depan rumah.. Aku duduk sendiri, tetapi rasanya aku tidak sendiri. aku duduk di temani bayangmu.. Ingatanku masih jelas, kita pernah duduk berdua di teras rumah. . .
Apa kabarmu di sana? masihkah kamu dengan perasaan yang sama? memintaku duduk denganmu, memintaku menghabiskan makanan bersama kamu?
ah, moment itu.. kapan terulang kembali??
Aku rindu sosokmu yang nyata, tidak hanya melalui telepon genggam atau chattingan via facebook..
Aku ingat bagaimana taman menjadi sangat berarti untukmu, kita pernah duduk berdua di sana..
Aku ingat bagaimana lapangan merdeka menjadi saksi dari cerita kita malam itu..
ah moment itu, kapan terulang kembali??
Aku masih duduk di teras rumah, sebuah kursi yang masih kosong..
Aku menunggumu di teras rumah, aku berharap aku orang pertama yang memelukmu erat ketika kamu datang, nantii.
Aku duduk di teras rumah..
aku menunggumu..
kakak, pulanglah..!!
aku rindu :(

:Dilema:

Malam itu aku duduk termenung di sudut kamar di samping jendela.. Aku menikmati kesendirian yang kadang lebih menyenangkan daripada keramaian mall.. tetapi kadang-kadang juga lebih menyakitkan menikmati sepi seorang diri.. Rasanya mencekam. Menyisakan perih :(
Ake terus merenung, seperti memikirkan sesuatu tetapi ntah apa itu.. Tiba-tiba pikiranku buyar seketika handphoneku berdering, aku memutuskan tidak menyentuhnya hingga nada deringnya berhenti terdengar.. Nada dengan lagu favorit kami " Hingga Akhir Waktu .." baru kali ini aku seberani dan setega ini untuk tidak merespon panggilannya.. Apa yang telah terjadi pada diriku? apa hatiku sudah ............? maafkan aku :'(
Aku terus dihantui perasaan bersalah.. "Apa aku sudah tidak peka dengan hati yang telah ku jaga selama bertahun-tahun? Apa semudah itu membuatku goyah dengan kehadiran sosok lain yang baru terbilang 1 tahun 2 bulan lamanya?? Apa aku serapuh itu? Ke mana diriku yang dulu? yang tegar berdiri melawan ombak? Ke mana perginya hati yang dulunya mampu menahan godaan sebesar apapun itu..?" Aku terus bertanya, bertanya tanpa henti, bertanya dalam hati.. Tetapi aku tidak menemukan jawabannya.. Yang ada hanya air mata yang mampu mewakili semua jawaban yang tersembunyi, jauh di dasar hatii.. Air mata yang terjatuh, tetes demi setetes seolah menjadi pelengkap rasa sakit yang ku rasakan.. Hingga pertanyaan demi pertanyaan kembali menghantui.. " Apa yang terjadi dengan hatiku? Apa sudah lupa dengan indah yang kita punya? Apa benar separuh hatiku pergi? "
Ah hentikan semua pertanyaan yang menyesakkan itu !! aku benci.. Aku terus menangis, menangis tanpa henti.. Aku berharap hujan turun malam ini agar air mataku melebur bersama air hujan, agar tidak ada yang tahu bahwa aku sedang menangis..
Di tengah isak pedih yang ku rasakan ada titik kenyamanan yang membuatku sedikit lega.. Setidaknya aku sudah menangis dan tangisanku cukup menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang ku ciptakan sendiri hingga akhirnya membuat dadaku sesak.. Aku sulit bernafas. tetapi tangisanku memecahkan semuanya, termasuk misteri dua hati yang telah lama menghantui.. Terkadang menangis itu perlu, setidaknya untuk melepaskan gundah gelisah yang menyelimuti ..
Air mataku mulai kering, sepertinya aku sudah lelah menangis.. Waktu menunjukkan pukul 02:00 dini hari.. Aku membasuh wajahku dengan air wudhu, aku berniat semoga tampak lebih baik dari sebelumnya.. Hatiku dilanda dilema besar, tentang cinta yang mungkin tak lagi sama, tentang cinta yang tiba-tiba datang, tentang rindu yang tak bertepi, tentang tanya tanpa jawab..
Aku duduk di sudut kamar, terdiam membisu.. Ku teguk secangkir moccacino yang sedari tadi belum tersentuh.. Pahit tapi membuat candu.. Seperti itulah cinta, kita tahu rasanya pahit tapi tetap ingin menikmatinya..

" untuk hati yang dilanda dilema besar, untuk hati yang belum memutuskan tentang siapa yang sebenarnya ia tunggu, bersabarlah!! Seiring berjalannya waktu, kamu akan tahu siapa yang lebih pantas :) "

Hari bahagia om..

Malam itu, setibanya di kota kelahiran, aku langsung memeluk nenek. Kerinduan yang menggebu-gebu sebelum bertemu rasanya sudah tidak mampu terbendung lagi.. Nenek membalas pelukku. Hangat {} 
Setelah itu, aku mencari sosok yang selama ini ku kenal dengan sentuhan lembut. Mama :* di mana mama? apa mama sudah tertidur? cek percek, nyatanya salah satu ibu terhebat di dunia sudah terlelap, sepertinya mama kecapean :( 
Lalu aku meraih telpon genggamku, aku membalas sms seseorang yang special saat ini dan nanti :') .. aku hanya mengabarkan bahwa aku sudah tiba di rumah, setelah memastikan pesan singkat itu terkirim dan membaca balasan pesan darinya, akupun memutuskan untuk istirahat. Lelah sekali rasanya duduk berjam-jam di dalam mobil.. Aku terlelap di samping mama {}

Paginya aku terbangun dengan suara-suara dari dalam dan luar rumah, setelah sadar ternyata rumah nenek sudah ramai. Aku beranjak dari tempat tidur.. Belum sempat mengumpulkan nyawa, aku langsung disodorkan beberapa kerjaan yang sebelumnya jarang aku kerjakan.. Sederhana saja, membuatkan teh panas untuk para tamu dan menyiapkan kue-kue.. Bukan itu yang membuatku sedikit enggan melakukannya, hanya saja aku belum mandi dan pakaianku, kaos oblong dan celana pendek di atas lutut .. ckcckck Aku mnerasa sangat tidak sopan sekali seperti ini. tetapi menggantinya saja sudah tidak sempat karna sibuk, tamu-tamu semakin banyak, datang silih berganti.. Kakek yang biasanya selalu menegurku dengan pakaian seperti ini hanya membiarkanku saja, atau mungkin kakek tidak memperhatikan pakaianku seperti ini.. Aku lalu lalang, ke sana ke mari dengan kaos dan celana yang jarang aku pertontonkan di depan umum. Sampai akhirnya bapak datang dan menegurku .. " Belum mandi km nak? kenapa pakainnnya seperti itu? ganti !! " seru bapak..  " Bentar pak, masih sibuk. Habis ini, aku mandi dan mengganti pakaian dengan yg lebih sopan lagi" jawabku kemudian berlalu..

Sore harinya, aku merasa lelah menghujani tubuhku.. Kalau seorang pekerja keras membaca catatanku ini, pastinya mereka akan tertawa dan mengatakan bahwa ini lebay! baru segitu udah capek. Bukan masalah segitunya itu tapi karna aku jarang bekerja dan tiba-tiba disoroti dengan pekerjaan ini itu, makanya aku seperti habis bekerja keras, keras sekali! setidaknya aku menyadari bahwa selama ini aku tidak terbiasa seperti ini hahaaha tapi serius tamu yang datang tidak terduga, ramai sekali dan itu membuat seisi rumah menjadi sibuk.Wajar saja kan acara pernikahan..:D
Karena lelah yang hebat itu, aku tertidur jam 4 sore sampai jam 8 malam.. hehehe magrib saja terlewatkan.. Astagfirullah, ampuni aku Ya Rabb. Aku benar-benar baru tersadar jam 8 malam.. dan orang-orang sudah bersiap-siap untuk mengikutii acara mappacci.. Rupanya Omank sudah rapi dengan pakaian pengantinnya :) terlihat gagah sekali dari biasanya ^_^

Acara Mappacci segera dilaksanakan hehe. hingga akhirnya tiba giliran kakek dan nenek yang maju di depan pengantin pria. Rasa haru pun tak terbendung, isak tangis dari pengantin pria dan orang tua terdengar sesekali lewat indra pendengaran.. Ah aku jadi ikut meneteskan air mata melihat om yang selama ini ku ajak bermain, bercanda dan bercerita sebentar lagi akan menjadi seorang kepala rumah tangga dan itu artinya aku tidak bisa lagi seleluasa yang sebelumnya untuk bersama dia :'( hiks.. tapi bahagia dibalik air mata itu tidak bisa terlukiskan, tentunya ada banyak do'a untuk semua yang terbaik bagi kedua mempelai :) * AAMIIN *

Minggu, 04 November 2012

weekend penuh warna


Weekend adalah waktu yang paling menyenangkan untuk bersantai ria, dan minggu ini aku memilih toko buku Gramedia sebagai tempat untuk mengademkan pikiran dan perasaan dari berbagai penat yang telah tercipta selama sepekan kemarin..
Aku memasuki gerbang @GramediaBooks tepat pukul 1 siang bersama seorang teman yang rupanya telah aku kenal sejak kelas 3 sma. She is Ratna. Her fullname is Ratna Budiarti Mahmud.. Dia bisa dihubungi via twitter @Ratnaaa atau via fb “ Ratna Budiarti Mahmud “ *eh promosi hihihi
Tadi niatnya hanya mau numpang baca-baca buku sambil lihat-lihat buku-buku apa saja yang baru masuk.. dan sayangnya niat hanyalah niat, belum pernah menjelma menjadi sesuatu yang nyata..
Yap, aku kembali tergoda untuk memiliki beberapa buku yang menarik perhatianku.. Aku teringat isi dompet yang kian menipis, semakin kuat aku mengingat semakin besar keinginan untuk membeli *Benar-benar sakit aku ini* .. Come on my self, kamu datang ke sini cuma buat membaca bukan untuk membeli !! Tuhan bantu aku menyingkirkan rasa untuk memiliki buku-buku ini!!  Huft -__-“ aku terdiam lama, menatap sampul demi sampul yang tersaji di rak-rak buku.. Kalian yang sabar yah! Aku akan membeli kalian,nanti.. Aku pulang dulu, tunggu aku di lain waktu J. Aku berhasil mengalahkan nafsu untuk melahap beberapa buku di sini, meski harus dilanda dilema besar sebelumnya fiuuuhhhh..
Aku menggandeng tangan Ratna keluar gramed, selanjutnya kami menuju A&W untuk mencicipi ice cream sambil menunggu Hareul ( temannya Ratna ) yang katanya menyusul ke sini.. Kami duduk berdua menikmati ice cream coklat yang lezat sambil bercerita tentang apa saja yang melintas di benak kita saat itu.. Tiba-tiba deretan tawa berhenti seketika Ratna membaca pesan singkat dari temannya yang katanya nitip sebuah buku kesehatan.. dan itu berarti kita harus balik ke gramedia lagi.. Huft artinya aku harus kembali dilanda dilema yang berkepanjangan.
Sepanjang jalan menuju gramed aku terdiam membisu, setiap langkah yang ku tempuh jiwaku berbisik “ beli buku tidak yh?, kalau iya kita harus narik uang dulu di ATM.. eh tapi kan saldonya sudah tidak banyak, apa harus berkurang lagi?” Aku menarik nafas panjang, tidak usah!! Jangan sekarang!
Setiba di gramed, kami berdua melihat beberapa pegawai tengah sibuk menata kursi, meja dan peralatan sejenisnya. Sepertinya akan ada acara bedah buku.. Di situ terbaca judul bukunya “ ½ pecah ½ utuh” . Dari judul sepertinya menarik. Akhirnya kami berdua memutuskan untuk mengikuti acara bedah buku + training motivation dari penulis buku best seller setengah isi, setengah kosong..
Acaranya menarik. Tidak sayang menghabiskan waktu setengah hari di tempat ini. Dapat training gratis dari penulis bukunya langsung, berdiskusi, dan berfoto-foto menjadi rangkaian akhir acara pada sore itu.. Di sela-sela acara training motivasi tersebut, aku saling berkirim pesan dengan Mira ( My closefriend ).. Awalnya hanya menanyakan bagaimana kabarnya dan di mana dia sekarang, tetapi lantaran sudah lama tidak melakukan ritual bersmsan ria, makanya jadilah kami bercerita satu sama lain meski hanya melalui pesan singkat..
Disela-sela sms yang ku kirim pada sahabatku itu, aku mengutarakan bahwa aku ingin sekali mempunyai sebuah kaos, kaos SEPATU DAHLAN .. Mira lalu menanyakan kita bisa dapat dimana? Aku jawab kita harus beli 2 novelnya dulu. Aku sudah baca setengah dari novel itu tetapi kalau ditanya, aku berniat memiliki, punya novelnya sendiri .. Lalu Mira memintaku untuk membeli novelnya, uangnya belakangan baru diganti..
Awalnya aku tidak percaya, ini menabjubkan. Aku sudah lama mengidam-idamkan kaos sepatu dahlan, tetapi tidak menemukan seseorang yang bisa diajak untuk membeli novel yang sama.. Kata Mira beli saja novelnya, kaosnya untuk kamu J
Subhanallah, betapa girangnya aku pada saat itu..
Tanpa pikir panjang lagi, aku berjalan ke lantai bawah untuk menarik 1 lembar uang merah dari ATMku.. Aku tidak lagi peduli dengan isi saldonya. Aku sudah lama menginginkan buku dan kaos itu, aku ingin memilikinya! *aku benar-benar sudah gila*
Ketika berhadapan dengan seorang kasier yang menyapaku lewat senyuman, perasaan bahagiaku tidak lagi dapat ku sembunyikan. Sesekali Ratna dan Haerul bersuit-suit meledekku, katanya aku begitu bahagia.,. hehe Tetapi sekonyong-konyong mbak-mbaknya bilang “ gak sekalian beli 3 mbak? Biar dapat kaosnya? “
Mataku terbelalak (padahal tdk bisa :P) hehe,
 *kembali serius*
“APA??? 3?” *muka bego setengah mati*
“Iya mbak jadi beli 3 novel SEPATU DAHLAN dapat 1 kaosnya J
“ gak bisa 2 sj? Please mbak, aku ingin sekali punya kaosnya “ *tampan memelas tidak karuan..
“gak bisa mbak” kata mbaknya sambil menarik senyum semanis mungkin..
“Aduh mbak, waktu itu saya pernah tanya kata masnya beli 2 dapat 1 kaos. Lagian mbak, mau aku apakan punya 3 novel yang sama? Ini juga yang 1nya titipan teman. Beneran deh mbak, waktu itu masnya bilangnya cuma dua.  Asal mbak tahu ini juga aku sudah baca, di rumah ada novel yang sama tapi karna mau kaosnya jadi sekarang beli 2, aku bahkan susah cari teman untuk diajak bekerja sama. Masa harus nambah 1 novel lagi.  Untuk apa? “ celotehku berapi-api..
“Gak bisa mbak, harus beli 3 novel. Kalau belinya cuma 2 berarti harus aku yang menambahkan Rp. 62.500 untuk kaosnya “ kata mbaknya gak mau kalah..
“Ya sudah jadinya 1 saja ! “ jawabku ketus..
Ditengah-tengah keputusasaan, aku melihat mas pegawai gramed yang waktu itu pernah bilang beli 2 gratis 1 kaos.. Beruntung wajahnya masih ku kenali..
“ Mas, mas, waktu itu mas pernah bilang kan beli 2 novel SEPATU DAHLAN dapat 1 kaos? Mas, ingat kan? Tolong beritahu mbaknya !! Please“ pintaku sedikit merengek..
“ Oh iya, Cuma beli 2 dapat 1 kaos! “ katanya kepada rekan kerjanya.
Tetapi dasar mbaknya saja yang sedikit tidak mau mengalah, dia tetap bersih keras beli 3 baru dapat kaos..
“ iya tadinya memang beli 3 novel dapat 1 kaos, tetapi karna rata-rata orang sudah punya novelnya makanya sekarang cukup beli 2 saja “ kata masnya lagi..
“ aku lapor dulu, benar atau tidaknya “ jawab mbaknya itu..
Dia lalu ke bagian customer service, menelpon siapa aku tidak tahu pasti. Yang jelas hanya untuk memastikan benar atau tidaknya apa yang dikatakan rekan kerjanya ..
Aku menunggu dengan debaran jantung yang tak kalah cepatnya dari lomba lari marathon..
Tidak lama kemudian mbaknya datang dengan muka menahan malu.. “ oh iya maaf yh mbak, ternyata benar beli 2 dapat 1 kaos, hehehe sekali lagi maaf ya mbak, saya tidak tahu informasi terbarunya, habis cuti soalnya hehehe “
“Iya gak papa, dibilangin juga gak percaya sih :p kan aku gak mungkin bohong .. hihii”
“ heheh iya, maaf yh mbak .. ”
Fiuuhhhh akhirnya dapat novel+kaosnya.. Terimakasih yh my closefriend, kamu selalu bisa menciptakan bahagia di sela-sela kepenatanku menjalani hari demi hari :*
Hari ini bahagia, senang sekali rasanyaaa, Terima kasih Ya Allah J
Akhirnya tiba di penghujung waktu, aku dan Ratnaa saling melepas pelukan diiringi ucapan terimakasih yang tulus dari dalam hati. Hari ini sungguh menyenangkan..
Di perjalanan pulang ada puluhan kupu-kupu berwarna-warni bertebaran.. tetapi semua lenyap seketika aku mengingat isi dompetku.. dan aku teringat bapak dan ibu..
Sekali lagi maafkan aku pak, lagi-lagi uangku habis. Lagi-lagi isi dompetku menipis demi memenuhi hasrat membacaku dan keinginan untuk selalu memilki.. Maafkan aku pak. Maafkan aku mama..
Perasaan bersalah terus menghantuiku sepanjang perjalanan pulang ke rumah. Bapak maafkan aku, maafkan aku .. Rasanya air mataku ingin terjatuh saat ini juga.. Aku banyak menabung dgramed rupanya.. Aku bahkan tidak peduli besok mau makan apa, aku tidak peduli.. Yang penting aku punya buku, itu cukup bagiku..
Aku tahu aku salah pak, aku berlebihan.
Maafkan aku juga ma.. dan bukannya bermaksud untuk melakukan pembelaan diri. Selama ini aku tidak pernah meminta untuk dibelikan baju model terbaru, aku tidak pernah meminta untuk dihadiahkan perlengkapan make up menginjak usiaku yang sudah kepala dua ini.. Aku tidak meminta punya sepatu yang bagus, baju yang mahal-mahal. Aku janji tidak akan pernah minta kebutuhan wanita pada umumnya! Aku cuma minta untuk tidak diberi batasan untuk membaca, menulis dan mengoleksi buku-buku fiksi yang aku senangi.. aku cuma minta pengertian dan kebebasan untuk diriku memilih jalan hidupku sendiri.. Aku merasa hidup kala membaca dan menulis, duniaku ada di sana ..
Aku janji besok dan besoknya tidak akan  mengeluh karna lapar.. Membaca dan menulis cukup membuatku kenyang ..
Aku tahu bapak dan ibu tentunya akan memaafkanku.. Terimakasih pak, terimakasih mama untuk pengertian yang tidak ada batasnya :*
Aku janji lebih semangat lagi !! 
Hari ini cukup dilukiskan dengan bahagia, tentang penyesalan yang akhirnya muncul belakangan biar menjadi pelajaran untuk benar-benar memegang sebuah komitmen "   belajar hemat" :D
Thanks for today Oh God :*