Senin, 18 Agustus 2014

Bapak, untukmu segala do'a yang terbaik

Hari ini bapak ulang tahun.
Seorang lelaki hebat, kebanggaan keluarga yang tidak pernah letih mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan keluarga.

Seseorang yang selalu memperjuangkan senyum bahagiamu, yang dengan tumpah keringatnya maka inginmu terpenuhi.

Hari ini bapak ulang tahun.
Semoga Allah memberi umur panjang dan kesehatan, aamiin.
Seorang anak sepertiku jelas belum bisa membalas semua kebaikan bapak. Sampai kapanpun tidak akan pernah bisa. Tapi do'a akan selalu ku panjatkan untukmu, bapak. Di setiap sujudku, namamu selalu ku sebut.

Maafkan saya, maafkan anak bapak yang masih berusaha jadi yang terbaik.
Saya tahu ingin bapak sederhana. Tidak pernah sekalipun bapak menuntut apa tapi selalu memberi dan tidak pernah berkata tidak.

Selamat ulang tahun bapak. Banyak sekali yang ingin ku beri dan biarkan semua ku rangkai lewat do'a. Sebab apalah daya anak sulungmu ini. Sungguh masih dan akan selalu butuh peluk dan support darimu, bapak. .

Saya sangat sayang bapak, lebih dari apapun. Apapun.

Kamis, 14 Agustus 2014

lelah yang memuncak.

Mungkin, menulis adalah jalan terakhir untuk hati melepaskan diri dari rasa sesak sendirian. Ketika sebuah pengertian dimintai kehadirannya namun tak jua nampak. Perempuan itu sama sekali tidak mengerti keegoisan seorang lelaki yang teramat sangat. Kalau dulu kamu pernah bertanya "sebenarnya siapa yang egois diantara kita semua?" dan waktu itu saya hanya menangis tersedu-sedu. Enggan menjawab apakah itu kamu, aku atau dia. Namun seandainya pertanyaan itu terulang kembali, maka saya akan dengan lantang menjawab "kamu yang egois! Kamulah orangnya."
Tapi tak perlulah mempermasalahkan keegoisan karna itu bisa datang kepada siapa saja. Mungkin denganku saat ini. Namun, apakah tidak terlalu egois untuk menyebut perempuanmu egois ketika semua sabar dan rasa sakit yang kamu beri?
Dia bahkan dengan sangat sabar menghadapimu yang sekeras batu, meski terkadang hatinya meronta-ronta. Bukan bermaksud bagaimana, tapi di luar sana apa masih ada perempuan seperti perempuanmu yang hatinya kuat dan mampu menerima kamu yang sebegitunya? Kamu yang paling tau seperti apa dirimu.  "Perempuan manapun tidak akan rela kasihnya dibagi, dengan siapapun."
Mungkin di luar sana, banyak yang lebih darimu tapi dia bertahan denganmu. Karna baginya, ini bukan hubungan pacaran yang biasa. Kita sudah bukan anak-anak lagi.
Meskipun, aku ataupun kamu tak bisa menebak akhirnya akan seperti apa karna itu adalah rahasia Allah.

Dan seperti sebuah akhir cerita, kita pasti berharap happy ending. Seperti lelahku yang saat ini ingin bermuara.