Minggu, 23 November 2014

Bahagia

Selamat pagi.
Pagi ini terbangun dalam keadaan berselimut bahagia. Alhamdulillah, semalam usai pesta pernikahan kak Affan dan kak Flo. Semoga Samawa ya kak aamiin.
Ini adalah pesta pernikahan pertama kali yang saya datangi seorang diri. Kalo bukan karna Kak Budi, saya tidak akan mau. Tapi saya tidak mungkin mengecewakan orang yang saya sayang, dia meminta saya datang dan saya menyanggupinya.
Jelang ke pesta, jangan ditanya. Perasaan saya kacau balau, kalang kabut dan galau berkepanjangan. Mulai dari akan memakai baju apa, make upnya bagaimana, jalannya bisa tidak ya kalo pake higheels, bla bla bla. Tapi sesungguhnya kekhawatiran pertama adalah bagaimana ini sebentar lagi saya akan bertemu dengan keluarga kak Budi, saya sangat takut dan galau habis-habisan. Banyak sekali pikiran negatif dan hal-hal yang tidak seharusnya ku khawatirkan.. Beruntung, saya punya darah abadi yang dengan segala cara dia menetralkan perasaan ketidaktenangan jelang pesta. "Tenang tenang, do the best. Kamu pasti bisa, ini sudah waktunya." Begitu katanya.
Sebelum berangkat, saya duduk menenangkan diri, memantapkan niat dan menguatkan diri. Semoga semua berjalan lancar, aamiin.
Tidak lama kemudian, taxinya datang. Sebenarnya saya mau dijemput sama kak Budi tapi dia sibuk di sana, jadi tidak bisa. Baiklah, berangkat sendiri saja. Saya perempuan kok. Tidak manja!
Setibanya di swiss bell, sudah banyak tamu yang mengantri. Subhanallah banyak sekali orang yang turut berbahagia atas pernikahan ini. Saya memasang senyum terbaik yang saya punya, guna memelihara keadaan tegang yang saya rasakan.
Hm, kak Budi mana ya? Saking luas dan banyaknya tamu saya sampai susah mencarinya dengan sepasang mata. Tiba-tiba dari seberang jalan dia ada, saya melambaikan tangan dan dicuekin. Ntah dia tidak melihat saya atau karna memang lagi badmood karna seharian sibuk urus ini itu. Rasanya saya mau nangis, mau pulang saja. Bayangkan diantara ratusan orang di sini saya tidak mengenal siapa-siapa, saya datang juga karna dia. Tapi tidak, saya tidak boleh kekanak-kanakan, saya perempuan. Mungkin kak Budi memang sibuk sehingga mengabaikan lambaian tangan saya. Saya kembali menguatkan langkah kaki dan di sana sudah terlihat jelas kak Affan dan istrinya. Subhanallah senyum kebahagian dari kak Affan memudarkan perasaan saya tadi, saya turut berbahagia untuknya. Saya jadi semangat lagi, saya melangkah lagi dan tiba-tiba ke dua pundak saya terasa hangat, saya agak kaget "di sini perasaan saya sendiri, tidak mengenal siapa-siapa selain kak Budi" celoteh saya dalam hati. Lalu saya memberanikan diri menoleh ke belakang, ternyata tepukan hangat yang meyerupai rangkulan dari belakang itu adalah pemilik ke dua tangan dari orang yang tadinya saya pikir akan membiarkan saya sendirian. Ya, dia kak Budi. Ya Allah, bahagia sekali di tengah berjalan di tengah keramaian dan berjalan seorang diri tiba-tiba dia di belakang saya dan langsung memperkenalkan saya kepada om dan tantenya yang tepat berada di samping kami. Kali ini benar senyuman tulus dari saya, lega dan hanya bisa menahan tawa dengan senyum ketika ditanya "kapan nyusul?".
wah ini baru tante dan omnya. 5 Langkah ke depan saya dan kak Budi akan menaiki panggung pengantin. Di depan saya, wajah ke dua orang tuanya terpampang nyata. kali ini bukan hanya tegang tapi jantung saya serasa mau copot, terlebih lagi didampingi kak Budi. aduuh saya tidak pernah membayangkan situasi seperti ini, Kak Budi apa-apan sih pake ikut naik ke sini (padahal merasa tersanjung).. Selangkah lagi di hadapan orang tuanya, suara yang tenang itu berbisik "salam sama bapak," perasaan saya nyaman sekali ketika bersalaman dan berkenalan langsung meskipun sebenarnya sangat grogi. dan giliran sama kak Affan, senyumnya lepas dan begitu hangat ketika berkata "Ya inimi pacarmu Buyung?" dan ketika menanyakan nama saya, dia sedikit menarik badan saya, mungkin karna tidak kedengaran. Ya Allah sungguh bahagia sekali, ketika bersalaman dengan kak Flo juga sama hangatnya seperti kak Affan. Pasangan serasi. Langgeng ya kak..
Alhamdulillah selesai menuruni anak tangga. Keringat saya sedikit bercucuran, ntah karna panas di ruangan berAC atau kenapa, tapi saya pikir ini adalah kegugupan saya, mudah-mudahan senyum saya tidak pudar karna itu hehe
Dan ternyata sesi grogi-grogian belum usai, saya dibawa kak Budi ke mana-mana. Berkenalan dengan keluarga dan teman-temannya. Ditanya sebagaimana orang berkenalan pada mulanya dan hingga akhirnya ditanya kapan nyusul, dan semacamnya. hanya bisa tersipu malu. Ya Allah sungguh bahagia dan merasa nyaman berada di lingkungan keluarga ini, rangkulan mereka begitu hangat dan do'anya pun demikian. Aamiin Aamiin Aamiin.

Tanpa sadar grogi saya hilang, sekarang lebih berganti dengan perasaan yang begitu tenang. Saya tidak malu lagi berjalan mendampingi kak Budi ke mana-mana untuk menyapa tamu lain yang hadir. Kata temannya, semacam istri pendamping :D Oh iya, tadi juga sempat ditanya keluarganya nanti kalo habis nikah, ikut Buyung atau tidak? saya langsung jawab iya ikut tante hehe (Dalam hati, sudah cukuplah pacarannya dipisah jarak.) Iya nak, harus ikut. Hm iya tante saya akan ikut ke mana saja nanti kak Budi pergi. Kak Budi sampai diam saja, mungkin dalam pikirannya selain jadi istri nanti, saya juga berbakat jadi bodyguard Haha

Jelang jam 9 malam, tamu undangan sudah mulai berkurang. Sekarang sudah agak lebih santai suasananya, kekeluargaannya lebih terasa lagi, dan semakin jelas terlihat pasangan muda ini. Aduh kaki saya pegal sekali tapi kak Budi masih kuat jalan ke sana ke mari, saya sampai ditegur karna mengeluh pake higheels. ya coba kamu kak yang pake, belum tentu bisa kan? :P

Tanpa terasa sudah hampir jam 10, pesta sudah usai tapi cerita ini belum selesai. Saya dan Kak Budi bergabung bersama keluarga besar yang sedang makan malam. Bersama orang tua kak Budi, orang tua kak Flo, pasangan suami istri yang tengah berbahagia dan sama Indah. Ya Allah, terima kasih atas kehagatan ini.

Sepertinya cerita ini sudah sangat panjang, hehe Intinya cuma satu BAHAGIA.
Terima kasih Budi Darmawan Arifin sudah membuat saya lebih berarti lagi dan lagi.
Ini adalah pengalaman pertama saya diperkenalkan langsung dengan keluarga pacar, kamu adalah yang pertama membuat saya merasa paling bahagia sebagai pacar (calon istri, maksudnya). Love you.




Sabtu, 18 Oktober 2014

Dulu, akupun sepertimu malam ini.

Maafkan aku.
Sungguh tak ada maksud membuat malam minggumu galau berkepanjangan.
Aku hanya sekedar mengirimkan tulisan yang memang harus kau baca.
Terlambat sekian tahun itu pasti, namun aku hanya ingin kau tahu dan itu memang harus kau tahu.

Maafkan aku.
Sungguh tak ada maksud membuatmu sedih dan menangis.
Kau tahu?
Dulu, air mataku pun bagai rinai hujan yang jatuh pada musimnya.
Ntah menangis merindukanmu atau sedih karenamu.
Aku selalu menangis.

Tapi kini tangisanku lebih berarti karna telah berganti bahagia meski bukan di pelukmu. Aku tentu sangat berterima kasih atas semua cerita yang pernah tercipta, kau membuatku lebih mensyukuri apa yang aku miliki sekarang. Kau mengatakan aku sekarang sudah dewasa, bukan?
Iya itu juga karenamu. Maka tak ada sesal karna semua adalah pelajaran.

Tolong, jangan menangis! Karna air mataku sudah kering :)

Dimulai dari awal..

Beberapa bulan yang lalu, saat semua perhatianku terpaut kepada penelitian dan skripsiku, aku jadi melupakan bagaimana caranya membaca, bagaimana cara jari tanganku menciptakan suara hati dalam bentuk kata dan bagaimana rasanya merindukan gramedia? Aku lupa semuanya. Bukan, mungkin berpura lupa.

Alhamdulillah, setelah 4 tahun waktu yang ku habiskan di bangku perkuliahan, setelah ribuan lelah dan tetes keringat akhirnya pada hari selasa, 14 Oktober 2014 pukul 09.42 WITA aku menyandang gelar baru sekaligus memperpanjang nama " Selvi Apriani Rama, S. Farm. "
Sungguh tidak ada kata selain rasa syukur yang amat sangat besar kepada Allah SWT atas segala rahmat dan ridho-Nya sehingga semua ini dapat terjadi. Kepada support dan do'a ke dua orang tua, keluarga dan semua sahabat yang selalu megiringi perjalanan hidupku, tanpa terkecuali terima kasih banyak. Semoga berkah aamiin.

Pagi 15 Oktober kemarin, aku terbangun dalam keadaan bahagia sekaligus sedih. Iya, selamat datang kenyataan. Aku tidak tahu kesibukan apa yang akan menyita waktuku pasca sarjana? Tapi tentu, aku akan mencarinya. Maka tak akan ku biarkan jari tanganku kaku dan lidahku kelu membaca buku. Aku harus bisa mengembalikan semua itu dan menarik mimpiku kembali. Harus!

Mungkin, dengan menulis malam ini perlahan bisa mengembalikan semua rindu yang tak sempatkan aku tuntaskan karna kesibukan yang lalu. Semoga saja.


Minggu, 05 Oktober 2014

nyanyian lirih

Perempuan yang kau katakan cuek dan terlalu tertutup hatinya kini telah kau pikat dengan perasaan tak biasa.
Mungkin, sekarang jalan ceritanya berbeda. Kini dia yang ingin selalu dekat denganmu. Dan kau sebagai laki-laki kadang tak peka akan itu. Apa lupa bagaimana kau mengejarnya dulu? Kenapa sering tak kau jaga perasaannya?

Rasanya ia ingin sekali mencurahkan semua perasaannya. Atau tunggu sampai dia diam. Kau akan tahu rasanya seperti apa.


Selasa, 23 September 2014

Kepada pundak dan lengan bapak, aku ingin..

Malam ini, lelah rasanya sudah memuncak. Sambil berbaring setengah tak berdaya dan sedang mendengarkan sebuah lagu dengan judul "Yang terbaik bagimu." Lagu yang sempat dipopulerkan oleh Ada Band feat Gita Gutawa. Tangisku langsung pecah. Tidak ada wajah lain yang terlintas di pikiran selain wajah Bapak.

Teringat masa kecilku, kau peluk dan kau manja..
Ya Allah, sungguh rinduku menggebu. Teringat tiap kali bapak peluk, cium dan mengalirkan semua semangat serta pengorbanannya untukku dan adik-adikku. Teringat setiap kali pamit salam dan mohon do'a restu, sungguh tak ada yang bisa menahan air mataku yang ingin terjatuh..

Ayah, dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu. Kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu. 
Bapak,  maafkan untuk segala dosa yang pernah ku perbuat.  
Maaf untuk segala kekuranganku. 

Tidak banyak yang bisa ku perbuat untuk membalas semua jasa bapak, sampai kapanpun tidak pernah bisa. Tetapi berdo'a yang terbaik untukmu bukanlah hal yang sulit untuk aku lakukan.


Selamanya, putri pertama bapak ini akan selalu haus kasih dan sayangmu. Aku percaya, aku bahkan sangat percaya bahwa cuma bapak satu-satunya laki-laki yang tidak akan pernah menyakitiku. Bahwa cuma bapak yang tidak pernah, tidak akan pernah membuatku sedih dan kecewa. Karna cuma bapak.. I love you so much pak, bahkan kalimat indah ini saja belum cukup mewakili semua rasa sayangku.

Bapak, ditengah lelah putrimu ini, sungguh hanya pelukmu yang aku rindu.
Tetapi jika ingat bapak, lelahku tak ada artinya. Maafkanaku terlalu cepat mengeluh.
Bapak, ajari aku kuat sepertimu.
*pelukcium* -Upi.


Selasa, 16 September 2014

..hmmm

sebenarnya saya sangat ingin menulis, percayalah.
Saya sangat ingin hal itu, namun..........................

Minggu, 14 September 2014

tetes air mata

Tuhan, ijinkan air mataku jatuh bersama dosa yang ada. Jadikan air mataku berkah di setiap tetesnya, jangan biarkan air mataku jatuh sia-sia.
Tuhan, aku bersamaMu dan semua baik-baik saja.

Senin, 01 September 2014

selamat ulang tahun, sayang.

Saat kamu baca tulisan ini, kamu tau bahwa saat ini saya sedang menangis. Ntahlah menangis haru atau bersedih.
Saat ini usia kamu akan beranjak 1 tahap lebih dewasa. Selamat menapaki usia lanjut, semoga berkah dan diberi umur panjang serta kesehatan, dimudahkan rezekinya dan selalu dalam lindungan Allah SWT, aamiin.

Bukan umur yang mudah lagi, semoga bisa lebih baik dari sebelumnya. Jadi lelaki yang bijak dan bertanggung jawab, aamiin.

Ada banyak sekali do'a yang ingin ku panjatkan dan tidak mungkin untuk dijabarkan satu persatu di sini. Intinya, yang terbaik untuk kita.

Selamat ulang tahun Budi Darmawan Arifin. Terimakasih untuk semuanya, semua rasa bahagia, sedih, sakit dan kecewa yang kamu beri. Jadi pribadi yang lebih baik dan lebih menyenangkan lagi, jangan genit-genit sama cewe lain, jaga perasaan pacar, tetap sabar dan kuat hadapi saya yang kadang kekanakan. Tetap sayang dan lebih sayang lagi :*
Aku mencintaimu lengkap dengan lebih dan kurangmu. Sama-sama belajar menjaga diri ketika jauh, dan saling peluk meski dihalang jarak.
Maaf untuk semua hal yang kurang menyenangkan. Saya hanya sedang belajar jadi yang terbaik untukmu. Semoga kita mampu melewati semua rasa jenuh yang datangnya tak terduga, aamiin.
Tetap dalam pelukku :*
Di luar sana masih banyak yang lebih, tapi saya hanya butuh kamu tidak peduli. Saya tidak bisa menjanjikan apa-apa tapi percayalah saya akan selalu berusaha tetap membuatmu nyaman bersamaku :*

Selamat ulang tahun sayang {}
Aamiin untuk semua do'a yang terbaik untukmu :*

Senin, 18 Agustus 2014

Bapak, untukmu segala do'a yang terbaik

Hari ini bapak ulang tahun.
Seorang lelaki hebat, kebanggaan keluarga yang tidak pernah letih mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan keluarga.

Seseorang yang selalu memperjuangkan senyum bahagiamu, yang dengan tumpah keringatnya maka inginmu terpenuhi.

Hari ini bapak ulang tahun.
Semoga Allah memberi umur panjang dan kesehatan, aamiin.
Seorang anak sepertiku jelas belum bisa membalas semua kebaikan bapak. Sampai kapanpun tidak akan pernah bisa. Tapi do'a akan selalu ku panjatkan untukmu, bapak. Di setiap sujudku, namamu selalu ku sebut.

Maafkan saya, maafkan anak bapak yang masih berusaha jadi yang terbaik.
Saya tahu ingin bapak sederhana. Tidak pernah sekalipun bapak menuntut apa tapi selalu memberi dan tidak pernah berkata tidak.

Selamat ulang tahun bapak. Banyak sekali yang ingin ku beri dan biarkan semua ku rangkai lewat do'a. Sebab apalah daya anak sulungmu ini. Sungguh masih dan akan selalu butuh peluk dan support darimu, bapak. .

Saya sangat sayang bapak, lebih dari apapun. Apapun.

Kamis, 14 Agustus 2014

lelah yang memuncak.

Mungkin, menulis adalah jalan terakhir untuk hati melepaskan diri dari rasa sesak sendirian. Ketika sebuah pengertian dimintai kehadirannya namun tak jua nampak. Perempuan itu sama sekali tidak mengerti keegoisan seorang lelaki yang teramat sangat. Kalau dulu kamu pernah bertanya "sebenarnya siapa yang egois diantara kita semua?" dan waktu itu saya hanya menangis tersedu-sedu. Enggan menjawab apakah itu kamu, aku atau dia. Namun seandainya pertanyaan itu terulang kembali, maka saya akan dengan lantang menjawab "kamu yang egois! Kamulah orangnya."
Tapi tak perlulah mempermasalahkan keegoisan karna itu bisa datang kepada siapa saja. Mungkin denganku saat ini. Namun, apakah tidak terlalu egois untuk menyebut perempuanmu egois ketika semua sabar dan rasa sakit yang kamu beri?
Dia bahkan dengan sangat sabar menghadapimu yang sekeras batu, meski terkadang hatinya meronta-ronta. Bukan bermaksud bagaimana, tapi di luar sana apa masih ada perempuan seperti perempuanmu yang hatinya kuat dan mampu menerima kamu yang sebegitunya? Kamu yang paling tau seperti apa dirimu.  "Perempuan manapun tidak akan rela kasihnya dibagi, dengan siapapun."
Mungkin di luar sana, banyak yang lebih darimu tapi dia bertahan denganmu. Karna baginya, ini bukan hubungan pacaran yang biasa. Kita sudah bukan anak-anak lagi.
Meskipun, aku ataupun kamu tak bisa menebak akhirnya akan seperti apa karna itu adalah rahasia Allah.

Dan seperti sebuah akhir cerita, kita pasti berharap happy ending. Seperti lelahku yang saat ini ingin bermuara.

Kamis, 03 Juli 2014

Mimpi yang hampir punah

Kadang tanpa sadar kita melukai hati seseorang. Bisa dengan cara apa saja, dari yang paling ringan hingga yang beratnya seperti beton. Padahal mungkin kita tidak ada maksud, sama sekali tidak bermaksud. Tapi ya gitu, salah paham bisa datang kapan saja seperti mantan yang selalu masuk ke hati atau pikiran kamu tanpa permisi. Oke stop, jangan galau! Lagi puasa.

Sebenarnya ini hanya tulisan basa-basi saja, soalnya sudah lama tidak menulis. Penaku mungkin sudah tumpul. Makanya diasah lagi. Semoga bisa tajam kembali. Karna apalah arti mimpi untuk melahirkan sebuah buku, jika membuahi blogku saja aku tidak mampu.  

Hm, sebenarnya (lagi) hambatan tidak menulis tidak hanya ada pada waktu dan kesibukan, tapi juga kemalasan bermain kata karna menjaga ketersinggungan orang lain atau yang membacanya. Seperti burung dalam sangkarnya, ya seperti terkurung. Terpenjara dalam kata. 

" Risiko jadi penulis adalah akan selalu ada yang nge-judge tulisanmu, menganggap segalanya sesuai perasaanmu. " -@daraprayoga_


Hooaam, saya jadi ngantuk. Sehabis sahur tadi belum pernah tidur lagi *curhat* Nah ini yang buat saya rindu dengan menulis, bisa curhat-curhat tanpa harus membebani lembaran microsoft word.

Sebenarnya inti dari tulisan saya ini adalah ingin menumbuhkan kembali benih-benih menulis yang hampir punah. Rasanya mubadzir saja bermimpi tanpa berusaha. Sama saja dikali nol, hasilnya tidak mungkin dua, apalagi delapan.

Untuk pembaca setia saya (sekarang dan semoga sampai nanti), menulis adalah sebagian dari jiwa saya yang kamu isi dengan sayang. Apapun yang terjadi, apapun yang ada dalam tulisan saya itu hanya cerita yang berusaha saya bingkai dengan bentuk yang lebih indah. Tidak semua galau berarti ingin kembali, genrenya memang seperti itu. Saya berkata seperti ini karna saya sadar sebagian besar dari tulisan saya ya begitulah. 

Kalau kamu baca tulisan ini, percayalah saya menulisnya dalam keadaan sadar belum mandi pagi ini. Hehe just kidding. Maksud saya  " I love you. "

Maaf untuk semua.

Alhamdulillah, bisa buka blog lagi. Kerinduan untuk menulis selalu ada namun pengaplikasiannya terhambat karna hal-hal yang sepertinya kurang mendukung, termasuk masalah waktu dan soal kemalasan yang datang bersamaan.

Tidak terasa, hampir seminggu kita berpuasa. Menahan lapar, haus dan menahan nafsu yang dapat membatalkan puasa kita. Sebelumnya, saya ingin menyampaikan maaf untuk ppembaca blog (kalo ada, ataupun masih ada) hehe. Semoga hati kita kembali bersih dan bisa kita perbaharui dengan melakukan amalan-amalan yang bernilai ibadah di sisi Allah SWT, aamiin.

Berbicara masalah maaf, sebenarnya ada maaf yang belum tersampaikan terhadap seseorang. Beberapa tahun lalu, kita selalu melewati ramadhan bersama, saling mengingatkan, saling berbagi antar sesama. tapi kini semua telah terbingkai menjadi kenangan yang selamanya tidak akan bisa terlupakan. 

Mungkin, bukan hanya kepada seseorang tapi masih banyak maaf yang belum tersampaikan secara lisan, Namun itu bukanlah hal yang bisa kita jadikan alasan untuk tidak bersemangat dalam menjalani ibadah di bulan yang penuh berkah ini. Kita bisa menyampaikannya lewat do'a. Semoga hati kita bersih dari sisa masa lalu, aamiin.

Dengan tulisan ini, saya ingin menyisipkan sedikit pesan bahwa selagi masih ada waktu untuk kita menjalin silaturahmi dengan sesama, manfaatkanlah itu sebelum tiba waktu saat kita rindu namun tak lagi bisa bersua.

Selamat berpuasa, semoga berkah :')

Jumat, 02 Mei 2014

G4do-g4Do

Setelah sekian lama tidak berkunjung di blog sendiri, akhirnya sore ini jari jemari saya mengetik satu persatu kata demi kata di halaman ini. Ntahlah apa layak baca atau tidak, saya hanya berjalan saja. Maksudnya, saya tidak punya target bahwa tulisan ini harus bagus. 
Hatciiim.. Hatciim. Di sini sudah banyak debunya, kotor sekali. Mau membantu saya untuk membersihkannya? Oh tidak apa-apa, terimakasih.
Baiklah, sambil minum teh. Mari kita cerita-cerita dulu.
Apa kabar?
Alhamdulillah baik.
Belakangan ntah sibuk apa, sampai sekarang juga belum menyandang status sarjana hehe. Do'akan secepatnya ya. Ini juga lagi berjuang. Semangat !!! Yey.
 Oiya, seminggu yang lalu saya berulang tahun. Alhamdulillah bertambah tua dan usia semakin berkurang. Semoga ke depannya jadi lebih baik dan semua do'a yang baik-baik dikabulkan oleh Allah SWT, aamiin. Terimakasih ya semuanya. 
Sebenarnya saya tidak tau mau bilang apa.. hahaha ya cuma menulis-menulis saja. Bagusnya cerita apa ya? Hah? Masalah perasaan? Aduh jangan deh, nanti kalian galau..
Urusan asmara saya baik-baik saja. Tapi ya namanya juga hidup, banyak kerikil tajam. Jalan tidak selamanya mulus, bukan? Apalagi buat anak LDR. Beda tipis sama jomblo, kata orang sih. Tapi saya lebih menikmati hubungan jarak jauh ketimbang pacaran 1 kota. Tidak tau kenapa, hubungan LDR saya bisa bertahan dibanding kalo pacarannya dekat-dekat.
  • LDR itu banyak hikmahnya, meski pahitnya juga tidak kalah banyak. hahaha
  • Tersiksa memendam rindu yang memuncak tapi kalau bertemu, rasanyaaaaaaaaa aaah bahagia sangat sulit dijelaskan. Makanya jangan ikut jalan bareng teman/sahabat yang baru ketemu pasangan LDRnya. Kamu pasti jadi obat nyamuk, kambing congek, atau apalah itu yang sejenisnya. Percaya deh hihihihi
  • LDR ongkos pacarannya juga hemat. Ya paling habis di pulsa. Jadi kalo misalnya kamu punya uang lebih ya menabung saja, biar nanti kalo ketemu pacar bisa jalan-jalan bareng dan tentunya bersenang-senang.
Apalagi ya?
  • Orang yang LDR itu sudah pasti sabar dan kuat. Karna anak LDR sudah dilatih makan hati sedari dini. sejak bayi. bercanda. Ya memang benar kan, kalo tidak sabar dan kuat ya pasti hubungannya tidak akan bertahan lama. Lumayan kalo nyampe sebulan.
Masih banyak sih hikmah anak LDR cuma jangan diposting semua, saya takut sama anak-anak anti LDR. hahahaha
  • Nah, pahitnya LDR. Awuwooooo~
  • Kalo rindu cuma bisa ditemani hp. ke mana-mana bawa hp, nggak mau pisah sama hp. Istilahnya, hpnya ya pacarnya dia. Kasian ya, pacaran sama manusia atau sama hp sih mbak bro?
  • Pacar lagi di mana? Cuma bisa jawab katanya lagi di... katanya lagi di.... cuma bisa katanya sih, benar enggaknya ya cuma Allah yang tau. Tapi kalo hati kamu peka, pasti bisa merasakan baik buruknya kalo ada apa-apa.
  • Nggak bisa ketemu kalo lagi butuh. Pasti pernah kan merasakan lagi butuh-butuhnya sama pacar tapi nggak bisa ngapa-ngapain? Nyesek nggak? Iyalah.
Eh perasaan tadi saya menolak untuk cerita kok sekarang jadi panjang gini? udah ah.
Mau pacaran dulu. Oh lupa, pacarnya lagi di pulau seberang. Pacaran kan nggak melulu soal sama orang. Dalam waktu dekat ini, mau pacaran sama skripsi dulu. Biar bisa menggapai mimpi, terus ketemu jodoh, aamiin.

Makasih ya sudah baca :)) 

Minggu, 23 Februari 2014

Kekesalan yang berakhir pada kata ~

ARGH!!
Aku mencengkram tanganku sendiri lalu memukul meja laptopku. Agak sakit tapi sedikit lebih baik. Malam ini aku terlalu kesal. Aku emosi. Aku sangat jengkel, dan apalagi teman-temannya? Kesal. Kesal. Kesal.
Belakangan perasaan tidak pernah enak. Bahkan ketemu dan nonton konser band idola senangnya hanya sampai disitu saja. Setelah pulang ke rumah, perasaan senang, perasaan haru bahagia semua hilang sendirinya. Tidak biasanya memang. Kali ini aku tidak bisa merasa terus-terusan di atas langit sementara di bawah sana ada yang menegur. huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Agak berat memang. 
Malam ini emosi jiwa datang kembali. Tidak tahu harus melampiaskan kepada siapa? Rasanya ingin teriak. Ingin memaki. Tapi hanya sampai di situ saja, tidak keluar juga. Mau memaki kepada siapa?
Saking kesalnya, rasanya ingin nangis. Ya ku pikir air mata adalah senjata terakhir seorang perempuan.Tetapi rasanya hujan dari mata ini juga tertahan.. 
Syalalalalalalalalallallalallalalala.. aku memilih mendengarkan vocalis tampan Sheila On 7 bernyanyi. Menambahkan volumenya hingga terdengar sangat jelas di telingaku. tapi ternyata tidak cukup. Lalu aku mencoba menumpahkannya dengan kata. Maka jadilah cerita yang sedikitnya tidak ada bagusnya sama sekali. Tapi biar saja. Ini bukan masalah bagus atau tidak. Setidaknya aku bisa lega. Sedikit lega.
Aku tidak tau apa aku terlalu keras kepala atau bagaimana? Yang aku tahu kepalaku memang keras, soalnya kalo masih lembek itu kepala bayi. hahaha *mencoba melucu kemudian sadar aku tidak punya bakat di situ*
Okelah, katakan saja aku ini keras kepala. Anak keras kepala yang sebenarnya tidak terlalu suka dilarang-larang. Tapi bukan berarti tidak mau dilarang. Kenapa rasanya tidak ada satupun kegiatanku yang mendapat dukungan? atau hanya perasaanku saja?
Aku ini juga sudah bukan umur belasan lagi. Jangan terlalu dikekanglah. Saya butuh dukungan bukan ingin dipenjarakan.
Sebagai anak yang bandel, selalu bikin kesal namun tetap dirindukan, iyakan?
Aku ini maunya tidak banyak, sederhana saja. Sayangi aku selalu, meski dengan kebandelan kecilku yang bisa memancing emosi dan membakar amarah. Tapi ketahuilah, aku mungkin lebih emosi dan marah lagi. Hahaha tapi kita bukan ingin beradu emosi kan?
Maka terimalah catatan kecilku ini sebagai bentuk penawar hatiku yang sedang kalut. Catatan ini tidak mengandung zat pengawet, jadi besok sudah bisa baik lagi, sudah bisa senyum lagi. 
Karna aku ingin  kekesalan ini hanya berakhir pada kata, bukan pada KITA. {}

Minggu, 12 Januari 2014

Restart



Tidak terasa sudah memasuki minggu ke 3 di januari tahun ini. Aku ingat sekali waktu itu, januari 2013 adalah waktu-waktu terberat yang ku lewati, berhadapan langsung dengan perasaan sendiri, perasaan orang lain, perasaan orang lain ke orang lainnya lagi. Rumit. Cerita cinta yang paling rumit yang pernah ku rasakan.
Alhamdulillah, semua sudah berlalu dan aku merasa sangat lega bisa melewati semuanya, meski pernah jatuh, terpuruk, bangkit, jatuh kembali, galau lagi, berusaha bangkit lagi meski kemudian harus jatuh kembali. Tertatih-tatih.
Lupa bagaimana mengawali hari tahun lalu, sehingga rasanya lebih banyak duka yang aku kenang daripada bahagia yang aku rasakan. Sedalam-dalamnya sakit karna perasaan, tidak ada sakit yang melebihi karna kehilangan. Kau tahu rasanya kehilangan? Aku yakin, kamu tidak akan pernah benar-benar tahu jika belum merasakannya sendiri. Kalo kehilangan cinta dari orang lain, mungkin kita masih bisa menemukan cinta yang lain, tapi kehilangan orang yang kita cintai adalah sebenar-benarnya kehilangan. Pertengahan tahun 2013 aku kehilangan lelaki bijaksana dalam keluarga besarku, kakekku berpulang.
Perpaduan sakit satu dengan sakit lainnya memang bukan hal yang menyenangkan, namun dibalik air mata, selalu ada bahagia yang Allah sisipkan di sana. Kehilangan tidak serta merta menuntut kita untuk terus menerus terpuruk. Aku harus bangkit!
Lalu aku mulai menata kembali kekosongan hati. Berusaha untuk melupakan orang yang pernah menjadi satu-satunya hati yang menetap di hatiku. Ia telah bahagia dengan orang lain, yang tidak lain adalah temanku sendiri. Di satu sisi ada perasaan yang memberontak “ kenapa harus dia? “ namun di sisi lain, ada perasaan syukur karna dia memilih orang itu, aku cukup mengenalnya dengan baik, maka ku ikhlaskan hati yang meronta ini, untuk ku relakan orang yang ku cinta bersama temanku. Itu sudah menjadi bagian dari sesal “ kenapa dulu aku tidak menjaga hatinya lebih baik lagi? “
Sekali lagi, sudahlah. Biarlah itu menjadi bagian dari pelajaran berharga untukku. Berdasar pada pelajaran itu pula, aku selalu berpesan  kepada teman yang sedang menjalani hubungan dengan orang yang dikasihinya, terlebih jika sudah lama, lalu datang jenuh menghampiri maka janganlah sekali-kali kau mencari sesuatu yang bisa membuat kamu fresh kembali melalui orang lain, janganlah serta merta karna alasan jenuh itu, kamu mencari pelarian yang kemudian mengurung kamu dalam kenyamanan semu yang sifatnya hanya sementara. Kejenuhan dalam sebuah hubungan adalah sesuatu yang wajar dan itu biasa terjadi,namun kembali pada kita, bagaimana mengatasi jenuh itu sendiri.
Kita mungkin bahagia untuk sementara, karna mendapatkan sesuatu yang baru. Dan kita akan sama-sama bahagia sementara ketika yang kita temui adalah orang yang sama jenuhnya dengan hubungan bersama kekasihnya. Di akhir cerita kita hanya akan sama-sama menyesal karna telah menyia-nyiakan sebenar-benarnya cinta kita. Lantaran sakit hati, maka orang terkasih kita tidak memberi lagi kesempatan untuk memperbaiki, namun dengan bijaknya ia berlapang dada untuk memaafkan meski ternyata sulit atau bahkan tidak bisa melupakan. Aku terima itu sebagai kado terakhir yang kau berikan, sebuah maaf yang bagiku belum sepenuhnya maaf karna rupanya sakit masih tertancap di dinding hatimu. Aku paham, bahwa sakit hati memang bukan perkara mudah melupakan, namun percayalah bahwa waktu akan menyembuhkan segalanya.
Waktu dan orang baru. Keduanya bisa menyembuhkan luka. Separah apapun, luka juga ada sembuhnya. Segala sesuatu itu pasti indah pada waktunya, Kalo belum indah, berarti belum waktunya. Semua akan berakhir dengan kebahagiaan, kalo belum bahagia berarti belum berakhir. Dan ketahuilah bahwa akhir itu adalah sebuah awal yang baru.
Semua orang pernah patah hati. All you have to do is move on. Restart – Nina Ardianti.

Menulis fiksi


 
Menulis itu sebuah keterampilan. Tidak ada yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas tulisan kita, selain dengan menulis, menulis dan terus menulis.
Hal-hal yang harus kita lakukan dalam menulis, yaitu :
1.      Menentukan ide.
Untuk menuliskan sesuatu kita butuh sebuah ide “ apa yang ingin kita tulis? “ pilih salah satunya “ write what you know “ or “ write what you want to know “ .
Ada banyak cara untuk menemukan sebuah ide. Salah satunya adalah membaca.
Inspirasi itu tidak pernah habis, hanya terkadang kita tidak cukup peka untuk menyadari keberadaannya.
2.      Menentukan tokoh
Buatlah tokoh yang hidup di dalam cerita kamu.
Ada 3 jenis tokoh dalam cerita, diantaranya yaitu pratagonis, anatgonis dan pendukung. Buatlah karakter yang bermotif.
3.      Plot
Merupakan rangkaian adegan terpilih yang memiliki sebab akibat.
Buatlah benturan atau hal-hal yang tidak biasa dialami oleh tokoh dalam cerita.
Adapun tips untuk belajar membuat plot dengan membaca buku favorit atau buku apa saja, kemudian bongkar plotnya, tulis ulang adegan pertama, ke dua, ke tiga dan seterusnya. Dengan berlatih seperti itu, kita akan dengan mudah membuat plot.
4.      Dialog
Fungsinya memberikan informasi yang belum ada dalam narasi sebelumnya.
Tips : jangan mengulang informasi yang sudah ada. Contoh : “ ia sedang duduk termenung di dalam kamarnya, tiba-tiba ada suara ketukan dari pintu, ibunya hendak masuk ke kamarnya. “ dialog : “ tok..tok.. nak buka pintunya, ibu mau masuk.” Kalimat yang diserukan oleh ibunya adalah contoh dialog yang mengulang informasi, seharusnya dialognya tidak berulang lagi karna sebelumnya di atas sudah ada penjelasan bahwa ada suara ketukan, ibunya hendak masuk ke kamar.
5.      Narasi
Merupakan kisah sebuah cerita yang memiliki kaitan dengan sudut pandang cerita.
Di dalam cerita yang baik terdapat konflik-konflik yang dapat membuat emosi pembaca naik turun. Adapun macam-macam konflik yaitu :
a)      Konflik orang ke orang
b)      Konflik batin
c)      Konflik orang ke lingkungan
Sudut pandang dalam cerita yang biasa digunakan, diantaranya :
·         Sudut pandang orang pertama ( aku, saya, kami, kita )
·       Sudut pandang orang ke dua ( melibatkan seorang pembaca yang terasa menceritakan seperti kita )
·         Sudut pandang orang ke tiga ( dengan menggunakan nama )
Kelebihan menggunakan sudut pandang orang pertama yaitu kita bisa memasuki pikiran seseorang karna di dalam cerita kita bisa berperan sebagai seorang pembaca. Sedangkan kelemahannya kita tidak bisa begitu dalam memasuki tokoh orang lain.
Kelebihan sudut pandang ke tiga yaitu bisa menyelami setiap karakter tokoh, akan tetapi tetap harus menjaga porsi yang seimbang.
Adapun sudut pandang orang ke dua jarang digunakan karna lumayan susah, tidak seperti sudut pandang orang pertama ataupun ke tiga.
6.      Setting
Merupakan latar belakang cerita.
Gunakan setting yang sesuai dengan genre dan karakter dalam cerita yang mampu membuat pembaca membayangkan dan merasakan  tokoh cerita sedang berada di mana. Cerita yang mampu mempertajam imajinasi pembaca dengan setting yang dimiliki bisa dikatakan berhasil melukis setting yang baik dalam sebuah cerita.
Menulis bukanlah hal yang mudah. Menulis itu sangat susah apalagi jika kita tidak memiliki komitmen dan disiplin dalam melakukannya.
Berdasarkan hasil survey teman-teman yang senang menulis, berikut beberapa kendala yang biasa dialami dalam menggerakkan sebuah pena :
1.      Buntu
Buntu terbagi atas 2 macam : buntu karna bahan dan buntu karna kepala kosong.
Buntu karna bahan cerita tidak ada, maka rasakanlah dan cari inspirasimu sendiri. Atau ciptakan beberapa kata yang dapat membentuk suatu cerita. Biasanya kata-kata bisa membentuk satu cerita, atau bisa juga cerita yang membentuk kata-kata. Misalnya ada 3 kata seperti TV, lemari dan remote. Gunakan 3 kata ini untuk membentuk cerita kamu.
Jika buntu akibat kepala kosong, maka isilah kekosongan kepala kamu dengan  membaca, membaca dan terus membaca. Namun jika yang kamu alami adalah buntu sikologis, kemungkinan mental kamu belum siap untuk menulis, maka jangan menulis dulu, cari sesuatu yang dapat membuat kamu fresh, lalu kembali ke laptop.
2.      Susah memulai
Kadang kita lagi semangat-semangatnya mau menulis. Ketika berhadapan dengan layar laptop, tiba-tiba semua buyar, kita jadi bingung mulai darimana. Kata seorang teman, jika kamu bingung mulai darimana, maka mulailah dari apa yang kamu rasakan. Cerita itu akan terbentuk dengan sendirinya.
3.      Mood
Sebenarnya dalam menulis itu tidak ada yang dikatakan mood atau tidak mood. Yang ada hanya kemalasan berpikir. Tidak disiplin, tidak konsisten, tidak berpegang teguh pada komitmen menulis.
Maka buatlah mood kamu selalu ingin menulis. Kaji kembali apa-apa saja yang membuat kamu senang menulis, kenapa kamu menulis? Untuk apa kamu menulis? Dan lain-lain.
Kemudian pasang target (deadline), biasanya seseorang akan mampu menyelesaikan sesuatu ketika diambang deadline. 
4.      Diksi ( pemilihan kata )
Seorang penulis muda pernah berkata bahwa sahabat yang paling dekat dengan penulis adalah kamus.
Banyak membaca juga bisa meningkatkan kosa kata yang kita miliki. Maka membacalah, baca apa saja.
5.      Tidak punya waktu luang
Banyak yang mengeluh sulit menemukan waktu yang tepat atau waktu luang dalam menulis lantaran kesibukan yang dijalaninya. Menulis itu bisa kapan saja. Pilihlah waktu yang membuat kamu nyaman dan senang ketika menulis. Ada beberapa penulis yang senang menulis ketika bangun pagi, ada juga pada waktu istirahat setelah makan siang, atau menjelang senja. Menulis di waktu tengah malam juga biasanya memberi inspirasi yang lebih dalam dari waktu-waktu lain. Feelnya lebih dapat. Tetapi kembali ke penulisnya masing-masing, senang dan bisanya kapan.

Ada 1 quote yang berbunyi “ You don’t find time to write, you make time. “ – Nora Roberts.

Nah, sekian yang ‘sedikit‘ bisa saya bagi tentang menulis. Semoga bermanfaat. Selamat membaca, selamat menulis! :’)

Sabtu, 11 Januari 2014

Tenggelamnya Kecewa Anak Muda



Senang malam ini diajak nonton. Cuma senangnya sampai di situ saja. Harusnya malam minggu ini menyenangkan untuk kita semua tetapi nyatanya saya tidak semenyenangkan itu.
Di awal pemutaran film Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk, saya memutuskan untuk pulang.
“ pulang duluan ya, tidak enak sama nenek di rumah, sendirian. Tidak tenang di sini, saya harus pulang. “
Kedua temanku ini hanya diam. Kemudian beranjak dari kursi dan menuruni setiap anak tangga.
“ kalian kenapa sih? Sudah ku bilang, saya bisa pulang sendiri. Naik taxi, dekat kok.”
“ kamu yang kenapa? bisa-bisanya kita biarkan cewek pulang sendirian. Pergi bersama, pulang juga harus bersama.“
“ tapi.. saya kan bisa pulang sendiri. Saya minta maaf. “
Setelah percakapan panas dan dingin itu, yang terdengar hanya derap langkah kami masing-masing. Tadinya saya yang minta pulang duluan, tetapi langkah ke dua temanku ini lebih terburu-buru dan tak saling menunggu. Kita seperti sedang mengejar kereta api yang sebentar lagi akan berangkat.
Hummmm. Sejujurnya, sejujur-jujurnya saya sangat tidak enak hati, namun mengingat nenek sendiri di rumah adalah kekhawatiran dan ketidaktenangan hatiku bertubi-tubi. Aku sangat mencintai beliau, lebih dari apapun. Sangat dekat dengannya, lebih dekat bahkan dari siapapun.
Maaf mungkin tidak cukup untuk membenahi kecewa orang lain terhadapku, tapi saya tidak akan pernah memaafkan diri saya sendiri jika terjadi apa-apa pada nenek kesayanganku.
Mungkin di lain waktu saya bisa mengobati rasa tidak enak hati pada ke dua orang yang pengertian ini. semoga, aamiin.
Terimakasih untuk rasa haru akan kebesaran hati kalian untuk meninggalkan filmnya dan bersedia mengantarkanku pulang ke rumah.

“ assalamu’alaikum, nek. Ini saya upi. “
“ loh, katanya pulang tengah malam. “
“ filmnya saya tinggal, saya tidak bisa membiarkan nenek sendirian di rumah. “ #peluknenek
Pelukan sehangat dan setentram ini yang buat saya tidak pernah bisa jauh. Selalu ingin kembali pulang, untuk perempuan kebanggaan ibuku. Kecintaanku pula.