Sabtu, 18 Oktober 2014

Dulu, akupun sepertimu malam ini.

Maafkan aku.
Sungguh tak ada maksud membuat malam minggumu galau berkepanjangan.
Aku hanya sekedar mengirimkan tulisan yang memang harus kau baca.
Terlambat sekian tahun itu pasti, namun aku hanya ingin kau tahu dan itu memang harus kau tahu.

Maafkan aku.
Sungguh tak ada maksud membuatmu sedih dan menangis.
Kau tahu?
Dulu, air mataku pun bagai rinai hujan yang jatuh pada musimnya.
Ntah menangis merindukanmu atau sedih karenamu.
Aku selalu menangis.

Tapi kini tangisanku lebih berarti karna telah berganti bahagia meski bukan di pelukmu. Aku tentu sangat berterima kasih atas semua cerita yang pernah tercipta, kau membuatku lebih mensyukuri apa yang aku miliki sekarang. Kau mengatakan aku sekarang sudah dewasa, bukan?
Iya itu juga karenamu. Maka tak ada sesal karna semua adalah pelajaran.

Tolong, jangan menangis! Karna air mataku sudah kering :)

Dimulai dari awal..

Beberapa bulan yang lalu, saat semua perhatianku terpaut kepada penelitian dan skripsiku, aku jadi melupakan bagaimana caranya membaca, bagaimana cara jari tanganku menciptakan suara hati dalam bentuk kata dan bagaimana rasanya merindukan gramedia? Aku lupa semuanya. Bukan, mungkin berpura lupa.

Alhamdulillah, setelah 4 tahun waktu yang ku habiskan di bangku perkuliahan, setelah ribuan lelah dan tetes keringat akhirnya pada hari selasa, 14 Oktober 2014 pukul 09.42 WITA aku menyandang gelar baru sekaligus memperpanjang nama " Selvi Apriani Rama, S. Farm. "
Sungguh tidak ada kata selain rasa syukur yang amat sangat besar kepada Allah SWT atas segala rahmat dan ridho-Nya sehingga semua ini dapat terjadi. Kepada support dan do'a ke dua orang tua, keluarga dan semua sahabat yang selalu megiringi perjalanan hidupku, tanpa terkecuali terima kasih banyak. Semoga berkah aamiin.

Pagi 15 Oktober kemarin, aku terbangun dalam keadaan bahagia sekaligus sedih. Iya, selamat datang kenyataan. Aku tidak tahu kesibukan apa yang akan menyita waktuku pasca sarjana? Tapi tentu, aku akan mencarinya. Maka tak akan ku biarkan jari tanganku kaku dan lidahku kelu membaca buku. Aku harus bisa mengembalikan semua itu dan menarik mimpiku kembali. Harus!

Mungkin, dengan menulis malam ini perlahan bisa mengembalikan semua rindu yang tak sempatkan aku tuntaskan karna kesibukan yang lalu. Semoga saja.


Minggu, 05 Oktober 2014

nyanyian lirih

Perempuan yang kau katakan cuek dan terlalu tertutup hatinya kini telah kau pikat dengan perasaan tak biasa.
Mungkin, sekarang jalan ceritanya berbeda. Kini dia yang ingin selalu dekat denganmu. Dan kau sebagai laki-laki kadang tak peka akan itu. Apa lupa bagaimana kau mengejarnya dulu? Kenapa sering tak kau jaga perasaannya?

Rasanya ia ingin sekali mencurahkan semua perasaannya. Atau tunggu sampai dia diam. Kau akan tahu rasanya seperti apa.