Sabtu, 18 Oktober 2014

Dulu, akupun sepertimu malam ini.

Maafkan aku.
Sungguh tak ada maksud membuat malam minggumu galau berkepanjangan.
Aku hanya sekedar mengirimkan tulisan yang memang harus kau baca.
Terlambat sekian tahun itu pasti, namun aku hanya ingin kau tahu dan itu memang harus kau tahu.

Maafkan aku.
Sungguh tak ada maksud membuatmu sedih dan menangis.
Kau tahu?
Dulu, air mataku pun bagai rinai hujan yang jatuh pada musimnya.
Ntah menangis merindukanmu atau sedih karenamu.
Aku selalu menangis.

Tapi kini tangisanku lebih berarti karna telah berganti bahagia meski bukan di pelukmu. Aku tentu sangat berterima kasih atas semua cerita yang pernah tercipta, kau membuatku lebih mensyukuri apa yang aku miliki sekarang. Kau mengatakan aku sekarang sudah dewasa, bukan?
Iya itu juga karenamu. Maka tak ada sesal karna semua adalah pelajaran.

Tolong, jangan menangis! Karna air mataku sudah kering :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar