Minggu, 23 November 2014

Bahagia

Selamat pagi.
Pagi ini terbangun dalam keadaan berselimut bahagia. Alhamdulillah, semalam usai pesta pernikahan kak Affan dan kak Flo. Semoga Samawa ya kak aamiin.
Ini adalah pesta pernikahan pertama kali yang saya datangi seorang diri. Kalo bukan karna Kak Budi, saya tidak akan mau. Tapi saya tidak mungkin mengecewakan orang yang saya sayang, dia meminta saya datang dan saya menyanggupinya.
Jelang ke pesta, jangan ditanya. Perasaan saya kacau balau, kalang kabut dan galau berkepanjangan. Mulai dari akan memakai baju apa, make upnya bagaimana, jalannya bisa tidak ya kalo pake higheels, bla bla bla. Tapi sesungguhnya kekhawatiran pertama adalah bagaimana ini sebentar lagi saya akan bertemu dengan keluarga kak Budi, saya sangat takut dan galau habis-habisan. Banyak sekali pikiran negatif dan hal-hal yang tidak seharusnya ku khawatirkan.. Beruntung, saya punya darah abadi yang dengan segala cara dia menetralkan perasaan ketidaktenangan jelang pesta. "Tenang tenang, do the best. Kamu pasti bisa, ini sudah waktunya." Begitu katanya.
Sebelum berangkat, saya duduk menenangkan diri, memantapkan niat dan menguatkan diri. Semoga semua berjalan lancar, aamiin.
Tidak lama kemudian, taxinya datang. Sebenarnya saya mau dijemput sama kak Budi tapi dia sibuk di sana, jadi tidak bisa. Baiklah, berangkat sendiri saja. Saya perempuan kok. Tidak manja!
Setibanya di swiss bell, sudah banyak tamu yang mengantri. Subhanallah banyak sekali orang yang turut berbahagia atas pernikahan ini. Saya memasang senyum terbaik yang saya punya, guna memelihara keadaan tegang yang saya rasakan.
Hm, kak Budi mana ya? Saking luas dan banyaknya tamu saya sampai susah mencarinya dengan sepasang mata. Tiba-tiba dari seberang jalan dia ada, saya melambaikan tangan dan dicuekin. Ntah dia tidak melihat saya atau karna memang lagi badmood karna seharian sibuk urus ini itu. Rasanya saya mau nangis, mau pulang saja. Bayangkan diantara ratusan orang di sini saya tidak mengenal siapa-siapa, saya datang juga karna dia. Tapi tidak, saya tidak boleh kekanak-kanakan, saya perempuan. Mungkin kak Budi memang sibuk sehingga mengabaikan lambaian tangan saya. Saya kembali menguatkan langkah kaki dan di sana sudah terlihat jelas kak Affan dan istrinya. Subhanallah senyum kebahagian dari kak Affan memudarkan perasaan saya tadi, saya turut berbahagia untuknya. Saya jadi semangat lagi, saya melangkah lagi dan tiba-tiba ke dua pundak saya terasa hangat, saya agak kaget "di sini perasaan saya sendiri, tidak mengenal siapa-siapa selain kak Budi" celoteh saya dalam hati. Lalu saya memberanikan diri menoleh ke belakang, ternyata tepukan hangat yang meyerupai rangkulan dari belakang itu adalah pemilik ke dua tangan dari orang yang tadinya saya pikir akan membiarkan saya sendirian. Ya, dia kak Budi. Ya Allah, bahagia sekali di tengah berjalan di tengah keramaian dan berjalan seorang diri tiba-tiba dia di belakang saya dan langsung memperkenalkan saya kepada om dan tantenya yang tepat berada di samping kami. Kali ini benar senyuman tulus dari saya, lega dan hanya bisa menahan tawa dengan senyum ketika ditanya "kapan nyusul?".
wah ini baru tante dan omnya. 5 Langkah ke depan saya dan kak Budi akan menaiki panggung pengantin. Di depan saya, wajah ke dua orang tuanya terpampang nyata. kali ini bukan hanya tegang tapi jantung saya serasa mau copot, terlebih lagi didampingi kak Budi. aduuh saya tidak pernah membayangkan situasi seperti ini, Kak Budi apa-apan sih pake ikut naik ke sini (padahal merasa tersanjung).. Selangkah lagi di hadapan orang tuanya, suara yang tenang itu berbisik "salam sama bapak," perasaan saya nyaman sekali ketika bersalaman dan berkenalan langsung meskipun sebenarnya sangat grogi. dan giliran sama kak Affan, senyumnya lepas dan begitu hangat ketika berkata "Ya inimi pacarmu Buyung?" dan ketika menanyakan nama saya, dia sedikit menarik badan saya, mungkin karna tidak kedengaran. Ya Allah sungguh bahagia sekali, ketika bersalaman dengan kak Flo juga sama hangatnya seperti kak Affan. Pasangan serasi. Langgeng ya kak..
Alhamdulillah selesai menuruni anak tangga. Keringat saya sedikit bercucuran, ntah karna panas di ruangan berAC atau kenapa, tapi saya pikir ini adalah kegugupan saya, mudah-mudahan senyum saya tidak pudar karna itu hehe
Dan ternyata sesi grogi-grogian belum usai, saya dibawa kak Budi ke mana-mana. Berkenalan dengan keluarga dan teman-temannya. Ditanya sebagaimana orang berkenalan pada mulanya dan hingga akhirnya ditanya kapan nyusul, dan semacamnya. hanya bisa tersipu malu. Ya Allah sungguh bahagia dan merasa nyaman berada di lingkungan keluarga ini, rangkulan mereka begitu hangat dan do'anya pun demikian. Aamiin Aamiin Aamiin.

Tanpa sadar grogi saya hilang, sekarang lebih berganti dengan perasaan yang begitu tenang. Saya tidak malu lagi berjalan mendampingi kak Budi ke mana-mana untuk menyapa tamu lain yang hadir. Kata temannya, semacam istri pendamping :D Oh iya, tadi juga sempat ditanya keluarganya nanti kalo habis nikah, ikut Buyung atau tidak? saya langsung jawab iya ikut tante hehe (Dalam hati, sudah cukuplah pacarannya dipisah jarak.) Iya nak, harus ikut. Hm iya tante saya akan ikut ke mana saja nanti kak Budi pergi. Kak Budi sampai diam saja, mungkin dalam pikirannya selain jadi istri nanti, saya juga berbakat jadi bodyguard Haha

Jelang jam 9 malam, tamu undangan sudah mulai berkurang. Sekarang sudah agak lebih santai suasananya, kekeluargaannya lebih terasa lagi, dan semakin jelas terlihat pasangan muda ini. Aduh kaki saya pegal sekali tapi kak Budi masih kuat jalan ke sana ke mari, saya sampai ditegur karna mengeluh pake higheels. ya coba kamu kak yang pake, belum tentu bisa kan? :P

Tanpa terasa sudah hampir jam 10, pesta sudah usai tapi cerita ini belum selesai. Saya dan Kak Budi bergabung bersama keluarga besar yang sedang makan malam. Bersama orang tua kak Budi, orang tua kak Flo, pasangan suami istri yang tengah berbahagia dan sama Indah. Ya Allah, terima kasih atas kehagatan ini.

Sepertinya cerita ini sudah sangat panjang, hehe Intinya cuma satu BAHAGIA.
Terima kasih Budi Darmawan Arifin sudah membuat saya lebih berarti lagi dan lagi.
Ini adalah pengalaman pertama saya diperkenalkan langsung dengan keluarga pacar, kamu adalah yang pertama membuat saya merasa paling bahagia sebagai pacar (calon istri, maksudnya). Love you.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar